Lihatlah Srigala mengintai liurnya menetes kelezatan

 #  Lihatlah Srigala mengintai liurnya menetes kelezatan


Dan Lihatlah..
.
Serigala mengintai. Liurnya menetes membayangkan kelezatan calon santapannya. Mengamati dan menerka kemana buruannya akan mengarah, merencana bagaimana cara menyergap, menerkam, mengunci dan mematikan yang terbaik agar buruan tak lepas.
.
Diperhatikan dan terus diperhatikan, lagi, lagi, dan terus, tanpa berkedip. "Lakukanlah satu kesalahan saja!" Demikian ungkapnya dalam hati. Serigala berharapan buruannya melengah, tersandung, mendekat, atau berada dalam sudut sempit yang akan membatasi gerakannya.
.
Namun buruan serigala kali ini ternyata bukan calon mangsa biasa. Buruannya kali ini justru tak kalah kuat dan dapat berubah menjadi ganas pula. Disaat yang sama ketika ia bertemu dengan kotoran (A.K.A "TAI") serigala, ia tahu banyak hal tidak beres yang telah terjadi disini. Serigala pun bukan hanya telah meninggalkan jejak aroma busuk nan pesing, melainkan juga rontok bulu dan rambutnya di sembarang tempat. Aib memalukan serigala telah tersebar dimana-mana.
.
Hingga tanpa sadar kini serigala lapar itu yang jadi berdiri membelakangi sang buruan. Kini tak jelas siapa yang akan memangsa dan yang akan dimangsa. .
.
Dari mata sang lawan, tergambar jelas buduk di sekujur tubuh serigala. Ia juga dapat menghitung detak jantung dan nafas serigala yang terengah-engah berkeringat. Bahkan saking jelasnya sehingga sisa kotoran yang menempel disela ekor yang nyaris tanpa bulu pun terlihat jelas.
.
Namun ia hendak berbaik hati. Ia ingin menyudahi semua kekacauan dan kebusukan yang Serigala bersama kawanannya mulai. Meski serigala kini lunglai menunduk bingung, terbuka sudah kesempatan menorehkan kemenangan...
.
Dan lihatlah, melalui segala celah lemah yang tertinggal dan ditinggalkan, karena kebusukan tidak akan pernah dapat hilang. Ia abadi bersama kegagalan...

***

Merindulah Ketika mereka Masih Ada Disekitar kita

Merindulah Ketika Masih Ada..

http://the-laknat.blogspot.co.id/2017/10/merindulah-ketika-mereka-masih-ada.html
Sebuah gambar yang penuh haru. Di satu sisi adalah sepasang orangtua yang dengan penuh suka dan cinta sedang bermain bersama dengan seorang anak/cucunya, sedang di satu sisi yang lain terlihat seorang anak tengah mendekap dan merangkul Ayahnya. Barangkali si Ayah sedang tidak begitu sehat, mengantuk, atau kedinginan sehingga sang anak menyangga tubuh Ayahnya dengan begitu hati-hati.
.
Gambar tersebut juga bagai sebuah alur cerita. Mengingatkan bagaimana sewaktu kecil kita telah dijaga dengan baik dan sempurna, hingga hari ini kita dapat tumbuh besar dalam jiwa yang bahagia. Rupanya waktu berlalu dengan cepat hingga pada akhirnya datang kesempatan untuk berupaya sedikit membalas kebaikan. Ketika segala sesuatunya telah terbalik, ketika rambut yang dahulu hitam kini telah memutih, raga yang kuat pun akhirnya melemah. Saat yang kecil tumbuh besar, yang muda pun akhirnya jatuh tua.
.
Sebuah pesan hadir dalam gambar tersebut. Sebuah pesan yang khusus ditujukan bagi kita yang masih diberikan kesempatan dan waktu. Meski tak seberapa dapat membalas segala cinta yang telah kita terima di masa lalu. Pesan itu adalah ; untuk berusaha menjaga, punya peduli, dan menyayangi mereka.
.
Merindulah ketika masih ada. Rindu itu efek samping dari cinta. Bersama rindu, cintamu akan terus terjaga. Apa pun yang terjadi akan kau balas dengan cintamu dan kasih sayang. Dengan merindu, maka setiap pertemuan pum akan terasa bagai di awal jumpa. Tidak akan ada siksa terbebani atau perasaan buruk lainnya, karena rindu akan membuatmu rela menempuh apa yang harus kau perjuangkan.
.
Merindulah ketika masih disempatkan Tuhan,
merindulah ketika mereka masih ada dan jagalah kerinduan itu. Selalu..................
******
#Merindulah ketika merekas masih ada